PERTANDINGAN SETENGAH KOMPETISI 16 TEAM
Jumat, 05 Agustus 2022
Jumat, 08 April 2022
BAB VII BUDAYA HIDUP SEHAT KELAS X SEMESTER 2
BAB VII
BUDAYA HIDUP SEHAT
A. PENDIDIKAN SEKS
1. Pengertian Pendidikan Seks
Pendidikan seks dapat diartikan sebagai penerangan tentang anatomi fisiologi seks manusia, bahaya penyakit kelamin, dan sebagainya. Pendidkan seks juga diartikan sebagai sex play yang hanya perlu diberikan kepada orang dewasa. Adapun pengertian pendidikan seks secara umum adalah membimbing serta mengasuh seseorang agar mengerti tentang arti,fungsi, dan tujuan seks, sehinggaia dapat menyalurkannya secara baik,benar dan legal.
Pendidikan seks mempunyai ruang pembahasan yang kompleks. Pendidikan seks bukan hanya mengenai penerangan seks dalam arti heterosexual (seseorang yang mempunyai keinginan seks hanya pada lawan jenisnya), dan bukan semata-mata menyangkut masalah biologis atau fisiologis, melainkan juga meliputi psikologi,sosio-kultural, agama, dan kesehatan.
Dalam pendidikan seks dapat dibedakan antara sex instruction dan eeducation in sexuality. Sex instruction ialah penerangan mengenai anatomi, seperti pertumbuhan rambut pada ketiak dan sekitar alat kelamin, dan mengenai biologi dari reproduksi, yaitu proses berkembang biak melalui hubungan kelamin untuk mempertahankan jenisnya. Termasuk didalamnya juga pembinaan keluarga dan metode kontrasepsi dalam mencegah terjadinya kehamilan.
Adapun education in sexuality meliputi bidang-bidang etika, moral, psikologi, ekonomi, dan pengetahuan lainnya yang dibutuhkan agar seseorang dapat memahami dirinya sendiri sebagai individu seksual, serta mengadakan hubungan interpersonal yang baik. Karena sex instruction tanpa adanya education in sexuality akan dapat menyebabkan promiscuity (pergaulan dengan siapa saja), serta hubungan-hubungan seks yang menyimpang.
2. Tujuan Pendidikan Seks
Secara umum tujuan dari pendidikan seks sesuai kesepakatan Internasional “Conference Of Sex Education and Family Planning” adalah untuk menghasilkan manusia-manusia dewasa yang dapat menjalankan kehidupan yang bahagia, karena dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat dan lingkungannya, serta bertanggung jawab terhadap dirinya dan terhadap orang lain.
Sedangkan tujuan pendidikan seks yang paling utama adalah melahirkan individu-individu yang senantiasa dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat dan lingkungannya, serta bertanggung jawab, baik terhadap dirinya maupun orang lain. Adapun tujuan paling akhir pendidikan seks adalah pencegahan kehamilan diluar perkawinan.
Tujuan pendidikan seks dapat dirinci sebagai berikut
a. Membentuk pengertian tentang perbedaan seks antara pria dan wanita dalam keluarga, pekerjaan, dan seluruh kehidupan.
b. Membentuk pengertian tentang peranan seks di dalam kehidupan manusia dalam keluarga.
c. Mengembangkan pengertian diri sendiri sehubungan dengan fungsi dan kebutuhan seks.
d. Membantu siswa dalam mengembangkan kepribadian, sehingga mampu mengambil keputusan yang bertanggung jawab.
3. Pendidikan Seks Bagi Remaja
Kalau kita melihat dan mengamati masih banyak yang belum memahami seks dengan baik dan benar. Hal ini dikarenakan norma dan nilai dalam masyarakat kita yang menganggap bahwa pendidikan seks masih tabu untuk dibicarakan secara terbuka dan dikalayak umum, mereka menganggap bahwa seks merupakan masalah orang dewasa. Pendapat itu memang benar jika dipakai padamasa lampau, karena akses untuk mendapatkan informasi tentang seks sangat terbatas, akan tetapi pendapat itu tidak sesuai dengan saat ini, karena untuk mengakses informasi seks sangat terbuka lebar. Untuk itu jika para remaja tidak dibekali dengan pendidikan seks yang baik dan benar, meraka akan terjerumus dan salah dalam pergaulan.
Salah satu pergeseran moral pada saat ini ialah mengenai moral seksualitas, terutama dikalangan remaja. Nilai moral seksualitas yang dulu dianggap tabu dan bertentangan dengan norma agama, sosial, adat, kini dianggap tidak demikian lagi oleh sebagian kaum remaja. Dengan demikian memberikan bimbingan, pengetahuan,pendidikan dan penerangan seks kepada para remajamerupakan suatu hal yangsangat penting danpewrlu dilakukan.
Alasan mengapa pendidikan seks sangat penting diajarkan kepada para remaja adalah, sebagai berikut:
a. Dapat mencegah adanya penyimpangan dan kelainan seksual.
b. Dapat memelihara tegaknyanilai-nilai moral yangterkandung didalamnya.
c. Dapat mengatasi gangguan psikis.
d. Dapat memberi pengetahuan dalam menghadapi perkembangan anak.
B. BAHAYA SEKS BEBAS
Hubungan seks pranikah bahkan berganti-ganti pasangan (seks bebas) mengakibatkan aib dan mengganggu ketentraman hidup selanjutnya.untuk itu, sebaiknya para remaja mengenal bahaya akibat hubungan pranikah dan seks bebas sebelum terlanjur. Perilaku seks pranikah dan seks bebas terutama dikalangan remaja sangat berbahaya bagi perkembangan mental (psikis), fisik dan masa depan remaja. Berikut beberapa bahaya utama akibat seks pranikahdan seks bebas, yaitu:
1. Menciptakan Kenangan Buruk
Apabila seseorang terbukti telah melakukan seks pranikah atau seks bebas dan ketahuan oleh kelurga dan masyarakat, maka secara moral pelaku dihantui rasa bersalah yang berlarut-larut. Hal ini akan mengganggu perkembangan psikis (mental) remaja tersebut.
2. Mengakibatkan Kehamilan
Kehamilan diluar nikah akan menjadi beban mental yang luar biasa bagi pelakunya, karena akan mendapat pandangan negatif dari masyarakat. Bahkan secara jelasnya dapat dikatakan bahwa perilaku seks pranikah dan seks bebas hanya akan menimbulkan kesusahan dan malapetaka bagi pelaku dan bahkan keturunannya nanti.
3. Mengakibatkan pengguguran kandungan (aborsi) dan pembunuhan bayi
Banyak kehamilan yangterjadi akibat perilaku seks pranikah merupakan kehamilan yang tidak diharapkan. Untuk itu biasanya banyak yang melakukan aborsi, karena merekabelum siap secara psikis atau fisik untuk mempunyai seorang anak. Padahal tindakan aborsi itu melanggar norma agama, adat, sosial dan melanggar kode etik duniakesehatan. Disamping itu yang paling merugikan adalah akan mengganggu kesehatanseperti kerusakan rahim, kemandulan dan lainnya bagi pelaku itu sendiri.
4. Penyebaran penyakit
Perilaku seks bebas akan mengakibatkan penyebaran penyakit kelamin menular. Hal ini tidak hanya menular pada pasangannya saja, akan tetapi akan menular pada keturunannya yang akan mengakibatkan bayi lahir cacat.
5. Timbul rasa ketagihan
Biasanya Bahaya yang ditimbulkan paling utama dari seks bebas yang menginggapi para remaja adalah adanya timbul rasa ketagihan bagi para pelakunya, karena sekali mencoba maka dipastikan akan melakukan terus-menerus perbuatan tersebut.
C. MENGHIDARI SEKS BEBAS
Perilaku seks bebas sangat berdampak bagi perkembangan jiwa seseorang. Perilaku seks bebas sangat berbahaya sehingga kita patut menghindari. Untuk menghindari seks bebas,perlu dilakukan pendidikan seks kepada semua anggota keluarga. Salah satubentuk pendidikan seks di keluarga di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Pencegahan Menurut Agama
- Memisahkan tempat tidur anak
- Meminta izin ketika memasuki kamar tidur orang tua
- Mengajarkan norma dalammemandang lawan jenis
- Larangan menyebarkan rahasia suami-istri
2. Pencegahan Seks Bebas dalam keluarga
Keluarga merupakan tempat utama bagi seseorang, sehingga keluarga sangat menentukan dalam masalah pendidikan seks bagi anggota keluarga. Berikut ini adalah bebarapa hal yang harus diperhatikan dalam usaha untuk mencegah perilaku seks bebas,antara lain:
- Keluarga harus mengerti permasalahan seks
- Seorang ayah menjelaskan anak laki-laki dan seorang ibu menjelaskan anak perempuan tentang masalah seks
- Jangan menjelaskan masalah seks pada anak laki-laki dan perempuan pada waktu dan ruang yang sama
- Hindari hal-hal yang berbau porno saat menjelaskan masalah seks
- Penting bagi orang tua untuk menyakinkan bahwa teman-teman puta-putrinya merupakan anak yang baik
- Memberikan perhatian kemampuan anak dibidang olahraga dan menyibukkan mereka dengan aktivitas yang bermanfaat.
- Tanamkan etika memelihara diri dari perbuatan-perbuatan maksiat
- Membangun sikap saling percaya antara orang tua dan anak
BAB VI SENAM RITMIK KELAS X SEMESTER 2
BAB VI
SENAM RITMIK
Pengertian Senam Ritmik/Irama
Senam irama atau disebut juga senam ritmik adalah gerakan senam
yang dilakukan dalam irama musik, atau latihan bebas yang dilakukan secara
berirama. Senam ritmik dapat dilakukan dengan menggunakan alat ataupun tidak
menggunakan alat. Alat yang sering digunakan adalah gada, simpai, tongkat,
bola, pita, topi, dan lain-lain.
Senam irama merupakan senam yang dilakukan untuk menyalurkan rasa
seni atau rasa keindahan atau untuk membina dan meningkatkan seni gerak. Secara
prinsip antara senam biasa dan senam irama tidak ada perbedaan, hanya saja pada
senam irama ditambahkan irama (ritme). Tekanan yang harus deberikan pada senam
irama adalah: irama, kelentukan tubuh, dan kontiunitas gerakan.
Menurut perkembangannya senam irama terdapat tiga aliran, yaitu:
1. Senam irama yang berasal dari seni sandiwara
2. Senam irama yang berasal dari seni musik
3. senam irama yang berasal dari seni tari
Senam irama yang berasal dari sandiwara mengutamakan penyampian
suatu rangkian cerita dengan gerak yang diiringi dengan musik. Senam irama yang
berasal dari seni musik menuangkan pesan
yang terdapat dalam lagu yang berbentuk gerakan. Senam irama yang berasal dari
seni tari mengutamakan keindahan gerak dan keserasian antara gerakan irama,
dalam bentuk gerak yang dituangkan berbentuk cerita.
Salah satu jenis dari senam ritmik/irama adalah senam aerobik.
Untuk lebih jelsnya akan dipaparkan dibawah ini.
A. Pengertian Senam
Aerobik
Tentunya kita
sering mendengar istilah Aerobik dalam kehidupan sehari-hari. Aerobik yang kita
kenal yaitu berupa latihan yang terdiri atas berbagai gerak.
Dalam kamus, aerobik berarti hidup dalam udara atau memanfaatkan
oksigen. Aerobik dalam arti sebenarnya adalah kegiatan atau gerak badan yang
menuntut lebih banyak oksigen untuk memperpanjang waktu dan memaksa tubuh untuk
memperbaiki sistemnya, sehingga bertanggung jawab untuk transportasi lebih
banyak oksigen. Dengan kata lain latihan ini dilakukan dalam keadaan tenang.
B. Macam-macam Senam
Aerobik
Menurut cara
melakukan dan musik sebagai pengiringnya,senam aerobik dapat dibagi menjadi
lima macam, antara lain sebagai berikut:
1. High impatc Aerobic
(Senam aerobik aliran gerakan keras)
2. Low impatc Aerobic
(Senam aerobik aliran gerakan ringan)
3. Discorobic
(kombinasi antara gerakan aerobik aliran keras, ringan dan disko)
4. Rockrobic (Kombinasi
gerakan aerobik keras dan ringan serta gerakan rock and roll)
5. Aerobicsport
(Kombinasi antara gerakan-gerakan aerobik keras,ringan dan gerakan-gerakan
kalestonik/kelentukan)
C. Manfaat Senam Aerobik
Manfaat melakukan senam aerobik adalah sebagai berikut:
1. Dapat membakar lemak
yang berlebihan di dalam tubuh, meningkatkan daya tahan jantung dan paru, serta
memperbaiki penampilan (setiap gerakan ditunjukan untuk
menguatkan,mengencangkan dan membentuk otot pada bagian tubuh tertentu.
2. Jika berlatih dengan
intensitas tinggi dapat untuk program penurunan berat badan.
3. Jika berlatih dengan
ringan, terutama bagi yang bertubuh langsing/kurus maka akan meningkatkan nafsu
makan. Adapun jika berlatih dengan berat, akan menekan rasa nafsu makan, karena
darah banyak beredar di daerah otot yang aktif dan bukan di daerah perut.
4. mencegah
penyakit-penyakit yang dapat menyerang tubuh, karena sistem tubuh dalam keadaan
baik, serta bisamenghilangkan kebiasaan buruk misalnya merokok dan menggunakan
narkoba.
5. Meningkatkan
kelentukan, keseimbangan, koordinasi, kelincahan, daya tahan dan sanggup
melakukan kegiatan-kegiatan atau olahraga lainnya.
D. Latihan Senam Aerobik
1. Takaran latihan
senam aerobik
Untuk meningkatkan kesegaran jasmani latihan olahraga harus
dilakukan secara teratur dengan takaran yang cukup. Demikian pula halnya dengan
latihan senam aerobik. Takaran-takaran yang perlu diperhatikan meliputi:
intensitas latihan
Intensitas latihan
yang telah kita lakukan dapat dipantau melalui penghitangan denyut nadi dengan
cara meraba pergelangan tangan,menggunakan tiga jari tangan. Hitung denyut nadi
selama 15 detik dan hasiulnya dikalikan empat.
Lamanya latihan
Latihan baru
bermanfaat untuk meningkatkan kersegaran jasmani, jika dilaksanakan paling
sedikit 15 menit.
Frekuensi latihan
Untuk memperbaiki atau
memperthankan kesegaran jasmani, latihan harus dilakukan paling sedikit tiga
kali atau sebanyak-banyaknya lima kali dalam seminggu.
2. Gejala fisik yang
perlu diperhatikan selama menjalankan latihan
a. Sesak nafas pada
menit-menit pertama latihan berarti pemanasan berarti belum cukup.
b. Bila merasa mual
dan mutah-mutah, berkunang-kunang,kepala pusing, kepala terasa berat, dada
terasa sakit dan berdebar-debar, sehari setelah latihan masih merasa lelah,
berarti takaran latihan teralalu tinggi.
c. Bila setelah latihan
merasa sukar tidur, berarti takaran latihan terlalu tinggi atau waktu latihan
terlalu dekat dengan waktu tidur (kurang dari 3 jam).
3. Makan makanan dan
minuman
- 2 jam menjelang
latihan, makan harus sudah selesai
- Untuk latihan pagi
hari dianjurkan tidak makan terlebih dahulu
- Saebelum dan
sesudah latihan dianjurkan untuk minum, sedangkan selama latihan tidak
diperkenankan minum.
- Minuman sebaginya
dipilih yang bersuhu kurang lebih 15ÂșC dan tidak terlalu manis.
4. Perlengkapan latihan
a. Pakaian hendaknya
tidak tidak terlalu ketat tapi yang mudah menyerap keringat
b. Wanita dianjurkan
bra olahraga dengan ukuran yang besar
c. Pakailah sepatu
untuk senam aerobik/sepatu olahraga yang baik
d. Gunakan perlengkapan
senam yang benar
5. Tahap-tahap
melakukan senam
Tahap-tahap melakukan senam aerobik adalah sebagai berikut:
a. Pemanasan (10
menit)
b. Latihan inti
(15-20menit)
c. Pendinginan/pelemasan (5 menit)
6. Bentuk-bentuk
latihan senam aerobik
a. Mengangkat tangan
di depan
b. Gerakan kera
c. Gerakan buka dan
silang
d. Geraskan memompa
e. Gerakan tinju
f. Gerakan mengayun
g. Gerakan tepukan
h. Gerakan-gerakan lainnya (tepuk tangan, tepuk di paha)
BAB V SENAM LANTAI KELAS X SEMESTER 2
BAB V
SENAM LANTAI
A. Bentuk-bentuk latihan senam lantai
1. Berdiri dengan tangan (hand stand)
Berdiri dengan dengan tangan atau disebut hand stand adalah sikap tegak dengan bertumpu pada kedua tangan atau tegak atas kedua tangan dengan siku-siku lurus, kedua kaki rapat dan lurus ke atas. Suatu hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan hand stand adalah harus dilakukan diatas landasan atau alas yang keras (lantai). Oleh karena memudahkan untuk bertumpu, jika dibandingkan dengan melakukan hannd stand diatas landasan atau alas yang lunak (kasur/matras).
Beberapa bentuk latihan pendahuluan khusus menuju hand stand antara lain:
a. Berjalan maju dengan ke dua tangan dan kedua kaki kangkang serta panggul setinggi mungkin
b. Lompat kelinci, dari sikap jongkok kedua kaki/lutut rapat, melompat kedepan, mendarat atas tumpuan ke dua tangan yang kemudian ke dua kaki.
c. Melompati bangku dengan bertumpu pada kedua tangan pada bangku, mengangkat panggul tinggi dengan kedua lutut rapat kedada.
Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi saat melakukan hand stand, sebagi berikut:
a. Pinggang terlalu melenting
b. Kepala kurang menengadah
c. Siku-siku bengkok
d. Penempatan tangan dilantai kurang atau terlalu lebar
e. Arah dari tangan tidak ke depan dan jari tangan terlalu rapat
f. Ayunan kaki ke atas kurang baik (terlalu atau kurang ke depan dan lutut dibengkokkan)
g. Pada saat melemparkan kaki ke atas bahu mundur ke belakang dan kepala kurang menengadah
h. Menegangkan otot leher, bahu atau pinggang sehingga menghambat gerakan
i. Kurang usaha mempertahankan sikap hand stand untuk beberapa saat, cepat “menyerah” untuk roboh
j. Waktu roboh melepaskan tangan tumpuan atau tidak menekuk kepala (untuk mengguling ke depan)
2. Latihan gerakan guling lenting (necksptring)
Latihan guling lenting adalah suatu gerakan melenting badan ke atas depan yang disebabkan oleh lemparan kedua kaki dan tolakan ke dua tangan. Tolakan itu dimulai dari sikap setengah guling ke belakang atau setengah guling ke depan dengan ke dua kaki rapat dan lutut lurus.
Cara melakukan guling lenting:
a. Sikap permulaan tidur terlentang, ke dua kaki lurus dan rapat, kedua tangan disisi badan
b. Guling ke belakang, kedua tungkai lurus, sehingga kaki dekat kepala, siku dibengkokkan, telapak tangan bertumpu/menopang pada matras/lantai disisi telinga
c. Guling ke depan, bersamaan dengan itu tolakan/lecutkan tolakan/lecutkan tungkai ke atas depan dan gerakkan tangan ke atas depan, sehingga badan melayang seperti membuat busur
d. Gerakan mendarat dengan kedua kaki rapat dan gerakan pinggul didorong kedepan, kemudian diikuti dengan gerakan badan badan mengikuti arah rotasi gerakan
Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi pada saat melakukan guling lenting:
a. Pada saat ke dua kaki dilemparkan ke dua lutut bengkok
b. Ke dua kaki terbuka/tidak rapat
c. Badan kurang melenting, atau terlalu melenting (membusur)
d. Kurang tolakan tangan
B. Rangkian latihan senam lantai
Apabila siswa telah mempelajari dan menguasai teknik dasar gerakan: guling depan, guling belakang, kayang, sikap lilin, guling lenting berdiri dengan kepala dan berdiri dengan ke dua telapak tangan, maka dilanjutkan dengan rangkaian gerakan dari masing-masing latihan tersebut. Rangkaian gerakan tersebut sebagai berikut:
1. Guling depan dan guling belakang
Latihan pertama yang dapat dilakukan adalah rangkian gerak guling depan dan dilanjutkan guling belakang.
2. Berdiri dengan ke dua telapak tangan dan guling depan
Latihan kedua yang dapat dilakukan adalah rangkian gerak berdiri dengan ke dua telapak tangan dilanjutkan guling depan.
3. Sikap lilin, guling belakang dan berdiri dengan kepala
Latihan ketiga yang dapat dilakukan adalah rangkian gerak sikap lilin, guling belakang dan dilanjutkan berdiri dengan kepala.
4. berdiri dengan ke dua tangan dan kayang
Latihan ke empat yang dilakukan adalah rangkian gerak berdiri dengan ke dua telapak tangan dan dilanjutkan kayang.
5. Guling depan dan guling lenting
Latihan ke lima yang dapat dilakukan adalah gerakan guling belakang dan dilanjutkan gerakan guling lenting.
BAB IV ATLETIK KELAS X SEMESTER 2
BAB IV
AKTIVITAS ATLETIK
Atletik adalah salah satu cabang olahraga yang tertua yang telah dilakukan oleh manusia sejak zaman purba sampai dewasa ini. Istilah “atletik” berasal dari kata Yunani yaitu atlon, yang berarti lomba atau bertanding. Bahkan boleh dikatakan sejak adanya manusia dimuka bumi ini atketik sudah ada, kerena gerakan-gerakan yang terdapat dalam cabang olahraga atletik, seperti berjalan, berlari, melompat, dan melempar adalah gerakan yang dilakukan oleh manusia di dalam kehidupan sehari-hari. Untuk semester 2 ini kita akan belajar tentang lari jarak menengah dan lompat jauh.
A. Lari Jarak Menengah
Lari jarak menengah (800m, 1500m, dan 3000m) sedikit berbeda dengan gerakan lari jarak pendek (sprint). Akan tetapi, pada garis besarnya perbedaan itu terutama pada cara kaki menapak. Pada lari jarak menengah, kaki menapak pada ujung tumit kaki dan menolak dengan ujung kaki. Adapun pada lari jarak pendek, menapak dengan ujung-ujung kaki, tumit sedikit sekali menyentuh tanah.disamping itu lari jarak menengah dilakukan dengan gerakan-gerakan lebih ekonomis untuk menghemat tenaga.
Dalam lari jarak menengah, pelaksanaan startnya dilakukan dengan menggunakan start berdiri, yang aba-abanya hanya bersedia dan ya. Dikatakan start berdiri karena pelaksanaannya dilakukan dengan berdiri. Ketika aba-aba bersedia, terdengar pelari segeramaju mendekati garis strat dan menempatkan salah satu kakinya dibelakang garis dan kaki lain dibelakang yang lain, berjarak selebar bahu. Badan agak bungkuk dan kedua lengan ditempatkan sedemikian rupa sesuai dengan penempatan kaki begitu aba-aba ya terdengarsegeralah lari menempuh jarak yang ditentukan.
1. Teknik dasar lari jarak menengah
Teknik atau gaya lari jarak menengah merupakan masalah individual. Meskipun benarbahwa terdapat bentuk ideal yang menghasilkan keseimbangan sempurna antara kecepatan maksimum dan upaya menghemat tenaga, permasalahannya tetap ditentukan oleh individu yang bersangkutan.
a. Start
Teknik start yang umum digunakan oleh pelari jarak menengah adalah start berdiri, kecuali pada lari jarak 800meter ada yang menggunakan jongkok.
a. Cara melakukan start berdiri sebagai berikut:
1) Sikap permulaan, yaitu waktu aba-aba bersedia, pelarimaju kedepan dengan menempatkan salah satu kakinya di depan di belakang garis start (kaki kiri) dengan lutut agak dibengkokkan, kaki yang lain dibelakang lurus (kaki kanan).
2) Badan condong ke depan, berat badan berada pada kaki kiri.
3) Kedua lengan tergantung lemas dengan siku sedikit agak dibengkokkan, berada didekat badan.
4) Pada waktu aba-aba ya bila dalamperlombaan mendengar bunyi tembakan pistol start, maka pelari berlari secepat-cepatnya dengan monolakkan dan melangkahkan kaki kanan kedepan, bersamaan dengan mengayunkan tangan kiri kedepan dan tangan kanan ke belakang.
b. Teknik Berlari
Gerakan teknik lari jarak menengah, pada dasarnya sama tau hampir sama dengan gerakan teknik lari jarak pendek. Namun, pada lari jarak menengah, pelari pada waktu berlari harus mampu berlari cepat dan lebih lama.
Cara pelaksanaan lari yang benar:
1) Pada saat akan menapakkan kaki pada tanah atau lintasa, dimulai dari ujung kaki ke tumit dan terus menolak lagi dengan ujung kaki.
2) Pengangkatan lutut sewaktu berlari tidak terlalu tinggi, atau lebih rendah bila dibandingkan dengan lari jarak pendek.
3) Gerakkan lengan lebih ringan, artinya tidak seperti pada lari jarak pendek.
4) Lengan digerakkan atau diayun mulai dari bahu,dengan gerakan agak kesamping sedikit dari bahu itu.
5) Badan agak condong ke depan antara 10-15 derajat dari garisvertikal, tetapi jangan kaku (rileks).
c. Teknik melewati garis finish
Teknik untuk melewati garis finish pada lari jarak menengah, sama seperti pada lari jarak pendek. Pemahaman dan penguasaan terhadap teknik gerakan melewati gari sfinish penting dimiliki oleh setiap pelari. Tujuannya adalah untuk menjaga bila saat memasuki garis finish ada beberapa pelari yang bersamaan.
2. Hal dalam lari jarak menengah
a. Hal-hal yang penting dalam lari jarak menengah:
1) Badan harus selalu kendor selama lari
2) Lengan diayunkan dan tidak terlalu tinggi seperti padalari jarak pendek
3) Badan condong kedepan kira-kira 150 derajat dari garisvertikal
4) Langkah tetap lebar dengan tekanan pada ayunan kaki ke depan, lebar langkah harus sesuai dengan panjang tungkai
5) Penguasaan pada kecepatan lari dan kondisi fisik serta daya tahan yang baik merupakan hal yang sangat penting bagi pelari jarak menengah
b. Petunjuk-petunjuk dalam lari jarak menengah:
1) Berlarilah di sisi lintasan paling dalam dari lintasan
2) Secepat mungkin mengambil posisi sebagai pelariterdepan ataumengikutipelari terdepan
3) Kalau ingin melampui lawan, lakukanlah secepatnya
4) Usahakan berlari dengan kecepatan yang “tetap” mulai dari start sampai kurang 200 meter dari garis finish, dan mulailah dari sini berusaha untuk mengejar lawan atau meninggalkan lawan, dan melakukan lari cepat terakhir kira-kira 50 meter menjelang finish
5) Dalam keadaan yang terjepit, misalnya dimuka dan disamping tertutup oleh lawan, perlambat sedikit menjelang sampai dibagian yang lurus, dan kemudian secepatnya melampui lawan sampai kira-kira 5 meter didepannya sampai finish
B. Lompat Jauh
Lompat jauh merupakan salah satu nomor lompat selain lompat jangkit, lompat tinggi, dan lompat tinggi galah. Tujuan lompat jauh adalah lompat melompat sejauh-jauhnya dengan memindahkan seluruh tubuh dari titik-titik tertentu ke titik lainnya, dengan cara berlari secepat-cepatnya kemudian menolak, melayang di udara dan mendarat.
Ada tiga cara sikap melayang di udara (gaya) dalam lompat jauh, diantaranya:
a) Gaya jongkok (waktu melayang bersikap jongkok)
b) Gaya lenting (waktu di udara badan dilentingkan) atau sering disebut gaya menggantung. c) Gaya berjalan diudara (waktu di udara kaki bergerak seolah-olah berjalan). 1. Teknik Dasar Lompat Jauh
Teknik atau kelangsungan dari gerakan lompat jauh dapat dibagi sebagai berikut:
a) Awalan atau ancang-ancang
Guna awalan atau ancang-ancang pada lompat jauh adalah untukmendapatkan kecepatan yang setinggi-tingginya sebelum mencapai balok tolakan. Panjang awalan untuk melaksanakan awalan lompat jauh tidak kurang dari 45 meter.
Cara melakukan awalan atau ancang-ancang lompat jauh sebagai berikut:
1) Lari ancang-ancang tergantung pada kemampuan masing-masing.
2) Tambah kecepatan lari ancang-ancang sedikit demi sedikit sebelum bertumpu atau bertolak pada balok tumpu.
3) Pinggang diturunkan sedikitpada satu langkah akhir ancang-ancang.
b) Tumpuan atau tolakan
Tumpuan atau tolakan kaki harus kuat agar tercapai tinggi lompatan yang cukup tanpa kehilangan kecepatan maju. Kaki ayun digerakkan secara aktif agar membantu menaikkan badan dan menjaga keseimbangan berat badan sedikit di depan titik tumpuan.
Cara melakukan tumpuan atau tolakan sebagai berikut:
1) Ayunkan pahakaki keposisi horizontal dan dipertahankan.
2) Luruskan sendi mata kaki,lutut, dan pinggang pada waktumelakukan tolakan.
3) Bertolaklah ke depan dan ke atas.
4) Sudut tolakan45 derajat.
c) Melayang diudara
Sikap badanmelayang diudara yaitu sikap setelah kaki tolakmenolakkan kaki pada balok tumpuan. Badan akan dapat terangkatmelayang diudara, bersamaan dengan ayunan kedua lengan ke depan atas. Tinggi dan jatuhnya hsil lompatan sangat tergantung dari besarnya kekuatan kaki tolak, dan pelompat harus meluruskan kaki tumpu selurus-lurusnya dan secepat-cepatnya.
d) Mendarat
Untuk menghindarkan pendaratan pada pantat, kepala ditundukkan dan lengan diayunkan ke depan sewaktu kaki menyentuh pasir. Titik berat badan akan melampui titik pendaratan kaki di pasir. Kaki tidak kaku dan tegang, melainkan lemas danlentur. Maka sendi lutut harus siap menekuk pada saat yang tepat. Gerakan ini memerlukan waktu (timing) yang tepat.
2. Peraturan Lompat Jauh
a) Lintasan awalan lompat jauh lebearminimal 1,22 meter dan panjang 45 meter.
b) Panjang papan tolakan 1,22 meter, lebar 20 cm, dan tebal 10cm.
c) Pada sisi dekat dengan tempat mendaratharus diletakkan papan plastisin untuk mencatat bekas kaki pelompat bila ia berbuat salah tolak sekurang-kurangya 1 meter dari tepidepan bak pasir pendaratan.
d) Lebar tempat pendaratan minimal 2,75 meter jarak antara garis tolakan sampai akhir tempat lompatan minimal 10 meter.
e) Permukaan pasir di dalam tempat pendaratan harus sama tinggi/datar denagn sisi atas papan tolakan.
BAB III SOFTBALL KELAS X SEMESTER 2
BAB III
PERMAINAN BOLA KECIL
A. SOFTBALL
1. Pengertian permainan softball
Softball adalah olahraga yang paling digemari anak-anak sekolah, terutama para pelajar dan mahasiswa. Olahraga ini lahir di Amerika Serikat yang diciptakan oleh George Hancoc pada tahun 1887, dikota chicago. Biasanya mereka menggunakan seragam sekolah yang menarik, disertai teriakan istilah-istilah asing ketika bermain. Olahraga ini di Indonesi mirip dengan permainan bola kasti. Namun demikian permainan softball benar-benar membutuhkan ketangkasan dan kecerdikan karena hal ini sangat berpengaruh kepada pemain. Permainan ini dilakukan secara beregu baik pria maupun wanita.
2. Lapangan dan Perlengkapan Permainan Softball
Lapangan permainan softball berbentuksegi empat dengan panjang sisi-sisinya 16,76 m. jarak dari pelempar (pitcher plate) ke homebase adalah13,07 m. ukuran tempat pitcher plate adalah 60 x 15 cm.
Perlengkapan untuk penjaga memakai sarung tangan terbuat dari kulit tebal seberat 283,33 gr. Untukpenjaga belakang, selain sarung tangan juga memakai pelindung muka dan kepala atau masker serta pelindung badan.
Bola terbuat dari kulit berwarna putih dengan berat 190 gr, lingkar bola sekitar 30 cm. stick terbuat dari kayau sepanjang 40 cm. Dalam permaian softballmasing-masing regu terdiri atas 9 pemain. Lapangan permaian dilengkapi dengan 4 base atau home plate. Home plate 1, 2 dan 3 terdapat dipojok lapangan, sedangkan home plate 4 adalah tempat memukul bola. Base berukuran 38 x 38 cm dengan tebal 5 – 12,5 cm. Adapun home base 4 berukuran 43 x 22 cm.
3. Peraturan Permainan Softball
a. Pemain
Peraturan yang penting untuk diperhatikan pemain sebagai berikut:
1) Satu regu terdiri atas sembilan orang pemain
2) Pergantian pemain harus memberitahukan kepada wasit.
3) Pemain yang sidah diganti tidak boleh bermain lagi.
b. Permainan
Peraturan untuk pemain sebagai berikut:
1) Untukmenentukansiapa yang menjadi penjaga dan pemukul dilakukan undian dengan koin.
2) Permainan dilakukan dalam tujuh inning, untuk pertandingan antar sekolah waktunya 1,5 jam, tetapi engancatatan sudah mencapai inning penuh.
3) Apabila suatu regu tidak datang di lapangan pada waktu bertanding, regu tersebut dinyatakan kalahdengan nillai 7-0.
4) Nilai atidak dihitungbila terjadi bersamaan dengan terjadinya out yang ketiga di katuk di tempat lain (sebelum mencapai base).
5) Pertukaran tempat terjadi jika regu penjaga berhasil mematiakn regu pemukul sebanyak tiga kali.
c. Cara Mendapatkan Nilai atau Angka
Peraturan tentang penilaian sebagai berikut:
1) Setiap pemain (batteryang berhasil kembali ke home dengan selamat dan melalui jalan yang benar, baik atas pukulannya sendiri atau karena pukulan orang lain mendapat nilai satu.
2) Dalam permainan softball, pemain jaga dapat dibedakan menjadi dua yaitu infielders dan outfielder (dalam lapangan dan luar lapangan).
d. Batter Dinyatakan mati
Peraturan untuk batter/pemukul adalah sebagai berikut:
1) Pada pukulan kedua langsung ditangkap kitcher
2) First-base telah dibakar sebelum batter mencapainya
3) Terjadi bund foul pada pukulan ketiga
4) Fly ball yang tertangkap langsung.
5) Pukulannya melambung tinggi dan jatuh di sekitar lapangan segi empat, dimana ada pelari di first dan second, serta third bases sebelum 2 out
4. Teknik Dasar Bermain Softball
Teknik dasar yang harus dikuasai oleh pemainsoftballialah melempar, menangkap, memukul bola, lari mengelilingi lapangan, sliding dan tanging.
a. Cara memegang bola
Cara memegang bola bermacam-macam tergantung dari ukuran tangan pemain. Jika tangan pemain tersebut besar dan berjari panjang, dia dapat mempergunakan pegangan dengan dua jari. Sebaliknya bila tangannya kecil dan jarinya pendek dia dapat mempergunakan pegangan tiga jari atau empat jari. Antara jari yang satu dengan jari yang lain dipakai untuk memegang bola, jari harus direnggangkan agar dapat mengontrol jalannya bola dan memperoleh kekuatan lemparan.
b. Menangkap dan melempar bola
1) Teknik Melempar Bola
a) Teknik lemparan dengan ayunan atas
b) Teknik lemparan dengan ayunan samping
c) Teknik lemparan bawah
d) Teknik lemparan dengan lecutan tangan
2) Teknik Menangkap Bola
a) Teknik menangkap bola yang bergulir di tanah
b) Teknik menangkap bola yang melambung
c) Teknik menangkap bola lurus
3) Teknik Pemain Pitcher
Pitcher adalah seorang fielder yang bertugas melambungkan bola. Di dalam permainan softball, pitcher merupakan salah satu posisi yang sangat sukar. Seorang pitcher tidak hanya dituntut oleh tugas-tugas yang banyak menguras tenaga saja, akan tetapi juga selalu menggunakan pikirannya dalam menghadapi situasi permainan,baik situasi bertahan maupaun menyerang.
4) Teknik Pemain Catcher
Catcher adalah pemain jaga yang posisinya berada di belakang home plate. Dia bertugas menangkap bola yang dilemparkan pitcher ke arah pemukul. Terutama bila bola tersebut tidak dipukul atau gagal. Bola-bola semacam itu harus dikuasi secara baik dan langsung, terutama bila ada pelari-pelari yang menuju ke base. Hal ini untuk mencegah jangan sampai pelari-pelari tersebut masuk ke base berikutnya dengan mudah.
5) Teknik Memukul Bola (batting)
Memukul dalam permaian softball ada dua macam yaitu:
a) Memukul bola dengan ayunan penuh (swing)
b) Memukul bola tanpa ayunan (bunting)
Kedua cara tersebut sama-sama mempunyai kelebihan dan kekurangan. Mengenai kapan atau saat apa teknik-teknik tersebut digunakan untuk menyerang lawan, hal itu tergantung dari situasi dan kondisi pada waktu itu.
Tujuan memukul dalam permaian softball sebgai berikut:
a) Mencapai base di depannya dengan selamat.
b) Menciptakan nilai
c) Memajukan pelari di depannya.
Di dalam memukul bola ada beberapa pinsip yang harus diperhatikan oleh seorang pemain yaitu:
a) Grip atau cara memegang pemukul
b) Stance atau cara berdiri
c) Stride atau cara mengeserkan/melangkahkankaki ke depan
d) Swing atau cara mengayunkan pemukul
e) Follow-through atau gerak lanjutan sipemukul (batter)
6) Teknik sliding
Teknik sliding adalah cara untuk mencapai base dengan meluncurkan badan. Dalam melakukan teknik ini,pelari tidak boleh mengurangi kecepatan larinya.Penggunaan teknik sliding sebenarnya mempunyai dua tujuan:
a) Untuk mengurangi lajunya lari ke arah base tanpa kehilangan tenpo larinya dari base satu ke base berikutnya dan dapat berhenti tepat di base-nya
b) Untuk mengindari sentuhan (katukan) bola oleh lawan, sehingga dapat mencapai base-nya dengan selamat.
Macam-macam teknik sliding,yaitu:
a) Teknik sliding lurus (straight leg slide)
b) Teknik sliding mengait (Hook slide)
c) Teknik sliding dengan kepala lebih dulu (Head first slide)
BAB II SEPAK BOLA KELAS X SEMESTER 2
BAB II
PERMAINAN BOLA BESAR
A. SEPAK BOLA
1. Teknik dasar sepak bola (lanjutan)
Teknik permainan sepak bola dapat dibedakan sebagai berikut; menendang, menahan, menggiring, dan menembak. Teknik-teknik tersebut sudah kita pelajari di semester I. Sekarang kita akan mempelajari teknik sepak bola yang lain, yaitu:
a. Teknik gerak tipu dengan bola
Teknik gerak tipu dengan bola adalah gerak tipu badan (gerak tipu tanpa bola) namun menggunakan bola. Gerak tipu ini bertujuan untuk menipu sehinggadapat melampui lawan. Pada umunya gerak tipu dilakukan dengan gerakan kaki, ayunan badan atau berhenti dengan tiba-tiba.
b. Teknik Menyundul bola
Meyundul bola dapat dilakukan dengan sikap berdiri dengan kaki tetap diatas tanah atau sambil melompat keudara. Sikap manapun yangdilakukan,tergantung pada situasi dan kondisi dilapangan permainan.
c. Teknik Merampas (tackling)
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk merampas bola dari kaki lawan. Terdapat tiga cara yangpaling umum digunakan, yaitu : dengan cara berhadapan (tanpa menjatuhkan diri), dengan cara meluncur (sliding tackle) dengan kaki bagian dalam, dan dengan cara meluncur (sliding tackle) dengan kaki bagian luar.
d. Teknik Melempar Bola ke Dalam (throw in)
Melempar bola kedalam dilakukan apabila bola keluar melalui garis samping lapangan permainan. Pemain tidak dibenarkan membuat gol dari lemparan ke dalam. Bagi pemain yang menerima bola darilemparan kedalam tidak diberlakuan peraturan off-side. Hal ini merupakan suatu taktik yangpenting untuk menguntungkan penyerang yang dekat dengan gawang lawan.
e. Teknik Menjaga Gawang
Banyak sekali teknik yang dapat digunakan oleh seorang penjaga gawang dalam mempertahankan gawangnya dari kemasukan bola. Penjaga gawang boleh menggunakan semua bagian tubuhnya dalam menangkap atau menghalaubola. Teknik menjaga gawang antara lain; menangkap bola yang bergulir ketanah, menangkap bola setinggi perut, menangkap bola setinggi dada, dan men-tip bola tinggi melalui atas gawang.
f. Permulaan Permainan (The start of play)
1) Sebelum permainan dimulai, terlebih dahulu dilakukan undian oleh kedua kapten kesebelasan regu yang menang undian dapat memilih tempat atau tendangan permulaan.
2) Penendang permulaan tidakboleh memainkan bola lebih dari satu sentuhan, sebelum bola tersebut disentuh oleh pemain lain.
3) Setelah gol dicetak, permainan harus dimulai dengan tendangan permulaan oleh regu yang kemasukkan bola.
4) Setelah waktu istirahat, ketika babak kedua dimulai, kedua regu berganti tempat dan tendangan permulaan akan diambil oleh pemain lawan dari pemain yang mengambil tendangan permulaan permainan (babak pertama).
g. Bola didalam dan diluar permainan (Ball in and out of play)
1) Bola diluar permainan
a) Bola di luar permainan bila bola seluruhnya telah melewati garis gawang atau garis samping, baik menggulir ditanah maupun melayang di udara. Untuk mengembalikan bola kedalam permainan lagi dilakukan dengan cara:
- Lemparan kedalam, bila pengentian permainan disebabkan bola keluar lapangan permainan melalui garis samping.
- Tendangan sudut, bila pengentian disebabkan bola keluar lapangan permainan melalui garis gawang, yang terakhir bola itu dimainkan oleh pemain bertahan.
- Tendangan gawang, bila pengentian permainan disebabkan bola keluar lapangan permainan melalui garis gawang, yang terakhir bola itu dimainkan oleh regu penyerang.
b) Bola di luar permainan bila permainan dihentikan oleh wasit. Wasit perlu menghentikan permainan untuk sementara waktu, bila ada kejadian-kejadian sebagai berikut:
- Kecelakaan berat diderita oleh pemain.
- Wasit memeriksa sepatu pemain
- Masuknya penonton kedalam lapangan permainan
- Terganggunya permainan karena keadaan cuaca
- Kekeliruan wasit atau hakim garis
- Bola kempes atau pecah
Kemudian untuk menghidupkan kembali permainan yang di hentikan oleh wasit dengan cara menjatuhkan bola. Dalam menjatuhkan bola, wasit harus memegang bola tersebut sedikit dibawah dada. Jika bola itu telah jatuh ditanah, para pemain boleh saling berebut bola. Wasit harus menjatuhkan bola lagi, jika seseorang pemain menyentuh bola sebelum jatuh ditanah. Tempat wasit menjatuhkan bola adalah dimana bola berada pada saat wasit menghentikan permainan untuk sementara waktu.
2) Bola didalam permainan
- Bola belum seluruhnya melewati lebarnya garis samping atau lebarnya garis gawang.
- Wasit tidak menghentikan permainan untuk sementara waktu karena suatu sebab.
- Bola mental kembali ke lapangan permainan dari tiang gawang, palang gawang atau tiang bendera sudut.
- Bola mental kembali dari wasit atau hakim garis dimana wasit atau hakim garis tersebut berada di lapangan permainan.
- Permainan menduga ada pelanggaran sedangkan wasit maupun hakim garis tidak memberikan suatu keputusan adanya pelanggaran.
BAB 1 KEBUGARAN JASMANI KELAS X SEMESTER 2
BAB I
KEBUGARAN JASMANI
A. Pengertian kebugaran
Kebugaran
jasmani adalah kemampuan seseorang melakukan kerja sehari-hari secara efesien
tanpa timbul kelelahan yang berlebihan sehingga masih dapat menikmati waktu
luangnya.
Tidak
menimbulkan kelelahan maksudnya ialah setelah seseorang melakukan suatu
kegiatan atau aktivitas, masih mempunyai cukup semangat dan tenaga untuk
menikmati waktu senggangnya dan untuk keperluan-keperluan lainnya yang
mendadak.
Jadi
apabila orang dalam keadaan segar salah satu aspek pokok yang nampak adalah
keadaan penampilan jasmaninya. Dengan demikian seseorang tidak dapat mencapai
kesegaran jasmani secaramenyeluruh atau umum tanpa didasari oleh keadaan
kesegaran jasmani yang baik.
B. Manfaat latihan kebugaran jasmani
Latihan
kondisi fisik memegang peranan yang sangat penting untuk mempertahankan atau
meningkatkan derajat kebugaran jasmani. Semakin tinggi derajat kesegaran
jasmani seseorang kian tinggi pula kemampuan kerja fisiknya. Dengan kata lain,
hasil kerjanyanya kian produktif jika kebugaran jasmaninya kian meningkat.
Disamping itu latihan fisik berguna untuk mencegah cidera selama melakukan
kegiatan fisik yang berat.
Jika
kondisi fisik baik, maka akan terdapat:
1. Peningkatan dalam kemapuan sistem
sirkulasi dan kerja jantung
2. Peningkatan dalam kekuatan, kelentukan,
stamina, kecepatan, dan komponen fisik lainnya
3. Ekonomis gerakan yanglebih baik pada
waktu latihan
4. Pemulihan yang lebih cepat
dalamorgan-organ tubuh setelah latihan
5. Respon yang cepat dari organisme tubuh
kita apabila sewaktu-waktu diperlukan
C. Kebugaran digolongkan:
1. Kebugaran statis
Kebugara
statis adalah keadan seseorang yangbebas dari penyakit dan cacat. (bisa dikatakan seseorangitu
sehat).
2. Kebugaran dinamis
Kebugaran
dinamis adalah kemampuan seseorang bekerja secara efesien yang tidak memerlukan
ketrampilan khusus.
3. Kebugaran motoris
Kebugaran
motoris adalah kemampuan seseorang bekerja secara efesien yang menuntut
ketrampilan khusus.
D. Tes Pengukuran Kebugaran Jasmani
1. Kebutuhan tes dan pengukuran kebugaran
jasmani
a. Dalam proses pengukuran dibutuhkan alat
pengukur, dengan alat pengukur akan didapatkan data yang merupakan hasil
pengukuran.
b. Ciri khas dari pengukuran adalah adanya
hasil yang berbentuk angka atau skor.
c. Pengukuran merupakan salah satu teknik
yang digunakan dalam proses penilaian.
d. Penilaian dapat dirumuskan sebagai proses
penghargaan yang efektif terhadap tujuan yang akan dicapai.
e. Dalam pendidikan penilaian mempunyai
beberapa variasi.
2. Fungsi tes dan pengukuran kebugaran jasmani.
a. Kebugaran jasmani merupakan bagian dari
total fitnes
b. Dalam total fitness terdapat beberapa
komponen yaitu:
1) Anatomical fitness
2) Physiological fitness
3) Psychological fitness
E. Penjelasan tentang Physiological
fitness
1. kemampuan untuk melakukan suatu tugas
tertentu yang memerlukan otot (menurut Karpovich)
2. Kesanggupan dan kemampuan untuk melakukan
pekerjaan dengan efisien tanpa menimbulkan kelelahan yang berarti (menurut
Direktorat Jendral O.R dan Pemuda
F. Unsur kebugaran jasmani:
1. Strength (kekuatan)
2. Power (daya tahan kekuatan dan kecepatan)
3. Speed (kecepatan)
4. Flexibility (kelentukan)
5. Agility (kelincahan)
6. Endurance (daya tahan)
G. Fungsi Tes Kebugaran Jasmani
1. Mengukur kemampuan fisik siswa
2. Menentukan status kondisi fisik siswa
3. Menilai kemampuan fisik siswa
4. Mengetahui perkembangan kemampuan fisik
siswa
5. Sebagai bahan untuk memberikan bimbingan
dalam meningkatkan kebugaran jasmani.
6. Sebagai salah satu bahan masukan dalam
memberikan nilai penjasorkes
H. Tes kebugaran jasmani ini
dapat dibedakan menurut kelompok umur, yaitu:
· Umur 6 – 9 tahun
· Umur 10 – 12 tahun
· Umur 13 - 15 tahun
· Umur 16 – 19 tahun
I. Komponen Tes Kebugaran Jasmani
1. Tujuan
Mengukur
kemampuan fisik siswa dan menentukan tingkat kebugaran jasmani siswa
2. Alat dan fasilitas
a. Lintasan lari atau lapangan
b. Stopwacth
c. Bendera start dan tiang pancang
d. Nomor punggung/dada
e. Palang tunggal
f. Papan berskala ukuran 30 x 150 cm
g. Serbuk kapur
h. Penghapus
i. Frmulir pencatat hasil tes dan alata tulis
3. Butir-butir tes:
a. Tes lari cepat 50 m
-
Mengukur kecepatan lari seseorang.
b. Tes gantung angkat tubuh 60 detik (putra)
dan gantung siku tekuk (putri)
-
Mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan dan bahu.
c. Tes baring duduk 60 detik
-
Mengukur kekuatan dan daya tahan otot perut.
d. Tes loncat tegak
-
Mengukur daya ledak (tenaga eksplosif) otot tungkai.
e. Tes lari jauh (800 m putri dan 1000 m putra)
-
Mengukur daya tahan (cardio respiratory endurance)
4. Petunjuk Pelaksanaan tes:
1. Lari 50 meter
a. Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur kecepatan
b. Alat
dan fasilitas terdiri dari:
1) Lintasan lurus, datar, rata, tidak licin,
berjarak 50meter, dan mempunyai lintasan lanjutan.
2) Bendera start
3) peluit
4) Tiang pancang
5) Stopwach
6) Serbuk kapur dan alat tulis
c.
Petugas tes
1) Petugas keberangkatan
2) Pengukur waktu merangkap pencatat hasil
d. Pelaksanaan
1) Sikap permulaan
2) Peseta berdiri di belakang garis start.
3) Gerakan:
(a) Pada
aba-aba “Siap” peserta mengambil sikap start berdir.
(b) Pada
aba-ba “Ya” peserta lari secpmungkin menuju garis finis, menemph jarak 50meter.
(c) Lari masih bisa diulang apabila:
(1) Pelari mencuri start
(2) Pelari tudak melewati garis finish
(3) Pelari terganggu dengan pelari lain.
e.
Pencatat hasil
1) Hasil yang dicatat adalah waktu yang
dicapai oleh pelari untuk menempuh jarak
50 meter, dalam satuan waktu detik.
2) waktu dicatat satu angka di belakang
koma.
ISTILAH ISTILAH MATERI AJAR PJOK KELAS 10 SMA/SMK/MA
ISTILAH
ISTILAH MATERI AJAR PJOK KELAS 10
Backhand
: Pukulan dalam permainan bola kecil (bulu tangkis, tenis meja, tenis) dengan
posisi lengan membelakangi arah gerakan.
Ball
toss : Gerak melempar atau melambungkan bola dengan melepaskan bola ke arah
atas dengan tangan.
Base :
Tempat hinggap pemain softball setelah memukul bola atau setelah bola dipukul
teman satu tim.
Block :
Menghalangi gerak lawan atau arah serangan lawan atau arah bola dari serangan
lawan.
Bunt :
Memukul bola dengan cara menahan laju arah bola pada permainan softball.
Catcher
: Penangkap bola dalam permainan softball.
Daya
Tahan : Kemampuan kinerja fisik dalam jangka waktu yang lama tanpa menimbulkan
kelelahan yang berarti.
Dropshot
: Pukulan pendek dan tidak keras dan dapat mengecoh lawan dan mematikan langkah
lawan.
Dribbling
: Menggiring bola (sepak bola), memantul-mantulkan bola (basket).
Elakan :
Usaha pembelaan yang dilakukan dengan sikap tungkai tidak berpindah tempat atau
kembali ke tempat semula.
Finish :
Titik atau garis akhir dari gerakan.
Forehand
: Pukulan dalam permainan bola kecil (bulu tangkis, tenis meja, tenis) dengan
posisi lengan menghadap arah gerakan.
Handstand
: Bentuk latihan keseimbangan pada senam dasar dengan posisi badan lurus, kedua
tungkai rapat dan lurus ke atas dengan menggunakan kedua lengan sebagai
penumpu.
Jump
shoot : Menembak bola basket ke arah ring basket diawali dengan gerak melompat
ke atas (vertikal).
Lay-up
shoot : Memasukkan bola ke arah ring basket dengan menghantarkan bola ke arah
ring dalam posisi badan melayang.
Kekuatan
: Kemampuan otot-otot mengangkat beban maksimal.
Kelenturan
: Kemampuan rentangan otot dan persendian.
Keterampilan
gerak : Kemampuan penguasaan gerak cabang olahraga dengan baik.
Kombinasi
: Melakukan beberapa keterampilan gerakan dalam satu rangkaian gerak.
Komposisi
tubuh : Persentase lemak badan dari berat badan tanpa lemak.
Koordinasi
: Melakukan beberapa keterampilan gerakan dengan berbagai cara dalam satu
rangkaian gerak.
Kopstand
: Bentuk latihan keseimbangan pada senam dasar dengan posisi badan lurus dan
kedua tungkai rapat dan lurus ke atas dengan bertumpu pada dahi dan kedua
telapak tangan (seperti segi tiga; dua tangan dan dahi).
Kuda-kuda
: Posisi tungkai sebagai dasar tumpuan untuk
melakukan
sikap dan gerakan bela serong.
Langkah
: Perubahan injakan kaki dari satu tempat ke tempat lain, yang dapat dilakukan
dengan posisi segaris, tegak lurus, dan serang.
Lob :
Pukulan melambung tinggi.
Menolak
: Gerakan yang dilakukan dengan tangan tidak jauh dari pusat berat badan,
seperti tolak peluru.
Melempar
: Gerakan yang dilakukan dengan tangan jauh dari pusat berat badan, seperti
lempar cakram, lempar lembing, dan lontar martil.
Passing
: Operan terhadap teman main.
Pendidikan
Jasmani : Pendidikan secara keseluruhan yang bertujuan meningkatkan individu
secara organik, neuromuscular, intelektual dan emosional melalui aktivitas
fisik.
Pitcher
: Pelempar bola pada permainan softball.
Pukulan
swing : Memukul bola dengan gerakan mengayun pada permainan softball.
Senam
irama : Gerakan senam yang menekankan pada not dan irama, kelenturan tubuh
dalam gerak serta kontinyuitas gerakan.
Servis :
Pukulan awal untuk melakukan permainan dan dapat juga dijadikan serangan awal
terhadap lawan.
Shooting
: Menembak ke arah sasaran, gawang (sepak bola), ke arah ring basket (basket).
Sikap
lilin : Bentuk latihan keseimbangan pada senam dasar dengan posisi badan lurus
dan kedua tungkai rapat dan lurus ke atas dengan bertumpu pada pundak (seperti
posisi lilin berdiri).
Sikap
melayang : Bentuk latihan keseimbangan pada senam dasar dengan posisi dan kaki
lurus ke belakang sedangkan kedua lengan direntangkan ke samping dan tumpuan
menggunakan salah satu kaki.
Sliding
: Upaya menyentuh base dengan menjulurkan salah satu tungkai ke depan dan
tungkai yang satunya dilipat kebelakang.
Smash :
Pukulan yang menukik dan tajam serta mematikan lawan main.
Start :
Titik atau garis awal untuk memulai bergerak.
Tangkisan
: Usaha pembelaan dalam pencak silat dengan cara mengadakan kontak langsung
dengan serangan.
Topspin
: Pukulan bola pada bagian atas bola.
Variasi
: Melakukan berbagai macam gerakan dalam satu gerak.
Volley :
Memainkan bola sebelum menyentuh tanah/lantai.
Kamis, 07 April 2022
Menganalisis Keterampilan Gerak Aktivitas Jalan, Lari, Lompat, Lempar
Menganalisis Keterampilan Gerak Aktivitas Jalan, Lari, Lompat, Lempar
Atletik
adalah salah satu cabang olahraga tertua yang telah dilakukan oleh manusia
sejak zaman purba hingga sekarang, karena gerakan – gerakan yang terdapat dalam
cabang olahraga atletik seperti berjalan, berlari, melempar, dan melompat
adalah gerakan yang dilakukan oleh manusia dalam kehidupannya sehari – hari.
A.
Analisis Keterampilan Gerak Jalan
jalan
cepat adalah gerak maju dengan melangkah tanpa adanya hubungan terputus dengan
tanah.
Perbedaan
Jalan dan Lari
Jalan =
sewaktu kita melakukan jalan, badan kita tidak ada saat melayang di udara.
Lari =
sewaktu kita melakukan lari, badan kita ada saat melayang di udara.
Yang
harus diperhatikan dalam jalan/jalan cepat :
a)
Perhatikan togok badannya cenderung lebih condong ke depan atau ke belakang
oleh karenanya untuk mempertahankan badan tetap tegak dan pundak jangan
terangkat pada waktu lengan mengayun yang berakibat anggota badan bagian atas
terasa cepat lelah.
b)
Posisi kepala sebagian besar menggelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan.
c) Kaki
waktu melangkah lurus ke depan satu garis dengan garis khayal dari badan si
pejalan/garis khayal di antara kedua ujung kaki (jari-jari) segaris, tidak ke
luar atau ke dalam.
d)
Gerakan lengan dan bahu lengan mengayun dari muka ke belakang dan siku ditekuk
tidak kurang dari sembilan puluh derajat kondisi ini dipertahankan dengan tidak
mengganggu keseimbangan serta mengayun rileks.
Analisis
Keterampilan gerak olahraga jalan cepat
tahap-tahap keterampilan teknik yang digunakan
pada jalan cepat:
a) Fase
Tumpuan dua kaki terjadi pada suatu saat yang sangat pendek pada saat kedua
kaki berada/ menyentuh tanah.
b) Fase
Tarikan dilakukan oleh kaki depan akibat dari kerja tumit dan inersia dari
titik gravitasi badan.
c) Fase
Relaksasi adalah fase tengah antara selesainya fase tarikan dan awal dari fase
dorongan kaki.
d) Fase
Dorongan apabila fase terdahulu selesai dan bila titik pusat gravitasi badan
mengambil alih kaki tumpu, kaki yang baru saja menyelesaikan gerak tarikan
mulai mengambil alih gerak dorongan.
B.
Analisis Keterampilan Gerak Lari
1.
Analisis keterampilan gerak Lari jarak Pendek
Lari
jarak pendek adalah berlari dengan kecepatan penuh sepanjang jarak yang harus
ditempuh, atau sampai jarak yang telah ditentukan. Lari jarak pendek terdiri
dari lari 100 m, 200 m, 400 m.
a.
Analisis Gerak Start jongkok
1)
Posisi “ BERSEDIA” pelari telah siap di start blok dan mengambil sikap/posisi
awal.
Tujuan :
mengambil sikap start posisi-awal yang layak.
2)
Posisi “ SIAAAP “ pelari telah bergerak
ke suatu posisi start yang optimal.
Tujuan :
untuk bergerak masuk ke posisi start yang optimal dan dipertahankan.
3) Phase
Saat aba-aba “YAA” atau bunyi pistol. pelari meninggalkan start-blok dan
melakukan/membuat langkah pertama lari.
Tujuan :
untuk meninggalkan start-blok dan untuk mempersiapkan pembuatan langkah lari
pertama.
4) Phase
Lari percepatan/akselerasi menambah kecepatan lari dan membuat/melakukan
transisi ke gerakan berlari.
Tujuan :
untuk menambah kecepatan dan membuat gerakan transisi yang efsien ke gerakan
lari.
Kesalahan
yang sering terjadi ketika start jongkok lari jarak pendek adalah sikap badan
kaku, cara ayunan tangan/kaki yang kurang pas, badan kurang condong ke depan,
pinggang kurang tinggi atau terlalu rendah, kaki ayun maupun tumpu lurus semua
atau ditekuk semua, dan tidak diikuti gerak lanjut.
b.
Analisis Gerak Lari
Tiap
langkah terdiri dari suatu phase topang (yang dapat dirinci menjadi satu phase
topang depan dan satu phase-dorong) dan suatu phase layang (yang dirinci
menjadi phase-ayun-depan dan satu phase pemulihan).
1) Phase
Topang Depan dan Dorong (drive)
Tujuan :
untuk memperkecil hambatan saat sentuh-tanah dan untuk memaksimalkan dorongan
ke depan.
2) Phase
Layang
Tujuan :
Untuk memaksimalkan dorongan ke depan dan untuk mempersiapkan suatu penempatan
kaki yang efektif saat sentuh-tanah.
3)
Gerakan langkah kaki
a)
Langkah kaki panjang dan dilakukan secepat mungkin.
b)
Ayunan lengan dilakukan dari belakang ke depan secara berganti-ganti dengan
siku sedikit dibengkokkan.
c)
Posisi badan condong ke depan secara wajar, serta otot sekitar leher dan rahang
tetap rileks dengan kepala dan punggung dalam posisi segaris.
Kesalahan
yang sering terjadi ketika lari jarak pendek adalah sikap badan kaku, cara
ayunan tangan/kaki yang kurang pas, badan kurang condong ke depan, menapak
sampai telapak kaki dan tumit, kaki ayun maupun tumpu kurang konstan
gerakannya, dan tidak diikuti gerak lanjut.
c.
Analisis Gerak Memasuki Garis Finish
Teknik
memasuki garis fnish : Membusungkan dada ke depan, Menjatuhkan salah satu bahu
ke depan bawah, saat masih dalam posisi lari.
Kesalahan
: sikap badan kaku, cara ayunan tangan/kaki yang kurang pas, badan kurang
condong ke depan, meloncat, mengurangi kecepatan, tangan berusaha meraih pita,
dan tidak diikuti gerak lanjut.
2.
Analisis keterampilan gerak Lari jarak Menengah
a. Lari
jarak menengah
lari
jarak menengah ( 800 m, 1500 m, dan 3000 m ) sedikit berbeda dengan gerakan
lari jarak pendek (sprint).
Dalam
lari jarak menengah, pelaksanaan startnya dilakukan dengan menggunakan start berdiri,
yang aba-abanya hanya “bersedia” dan “ya”.
b.
Analisis Keterampilan gerak start berdiri lari jarak menengah
Teknik
start yang umum digunakan oleh pelari jarak menengah adalah start berdiri.
Kesalahan
yang sering terjadi ketika start berdiri lari jarak menengah adalah sikap badan
kaku, cara ayunan tangan/kaki yang kurang pas, kaki/badan kurang rileks dan
seimbang, dan tidak diikuti gerak lanjut.
c.
Analisis Keterampilan gerak lari jarak menengah
Gerakan
teknik lari jarak menengah pada dasarnya sama atau hampir sama dengan gerakan
teknik lari jarak pendek. Namun, pada lari jarak menengah, pelari pada waktu
berlari harus mampu berlari cepat dan lebih lama.
Kesalahan
yang sering terjadi ketika teknik lari jarak menengah adalah sikap badan kaku,
cara ayunan tangan/kaki yang kurang pas, kaki/badan kurang rileks dan seimbang,
dan tidak diikuti gerak lanjut.
d.
Analisis Keterampilan gerak memasuki garis fnish lari jarak menengah
a) Lari
terus tanpa mengubah sikap lari.
b) Dada
maju, kedua tangan lurus ke belakang rileks.
c) Salah
satu bahu maju ke depan (dada diputar ke salah satu sisi).
d)
Kepala ditundukkan, kedua tangan di ayun ke belakang
e)
Membusungkan dada ke depan, saat menjelang garis fnish.
f)
Frekuensi kaki dipercepat, langkah diperlebar.
g)
Jangan melakukan gerakan melompat pada saat memasuki garis fnish.
h)
Perhatian dipusatkan pada garis fnish.
i)
Apabila ada pita fnish jangan berusaha meraih dengan tangan.
j)
Jangan berhenti mendadak setelah melewati garis fnish.
k)
Susunlah rencana perbaikan dari aktivitas yang baru saja dilakukan baik
sendiri, bersama teman atau guru untuk perbaikan aktivitas gerakan yang akan
datang sesuai ketentuan gerakan yang ada.
Kesalahan
yang sering terjadi ketika memasuki garis fnish lari jarak menengah adalah sikap
badan kaku, memperlambat kecepatan, meloncat, tangan berusaha meraih pita garis
fnish, cara ayunan tangan/kaki yang kurang pas, kaki/badan kurang rileks dan
seimbang, dan tidak diikuti gerak lanjut.
C.
Analisis Keterampilan Gerak Lompat
1.
Analisis Keterampilan Gerak Lompat Jauh
Melompat
adalah gerakan-gerakan yang sering kita lakukan setiap hari. Baik itu lompat
jauh maupun lompat tinggi untuk jarak yang sempit/rendah maupun melompat untuk
jarak yang lebar/tinggi.
a.
Olahraga atletik Lompat Jauh
Tujuan
lompat jauh adalah melompat sejauh-jauhnya.
Lompat
jauh biasanya membutuhkan fasilitas seperti bak lompat jauh berisi pasir,
lintasan lari, papan tolakan, dan tempat pendaratan. Lintasan untuk lari awalan
panjang 30-40 m dan lebar 1,22 m harus rata serta tidak licin. Panjang papan
tolakan 1,22 m, lebar 20 cm, dan tebal 10 cm.
b.
Analisis Keterampilan gerak lompat jauh
a) Tahap
Awalan : Berdiri pada jarak 30 - 40 m dari papan tolakan/bak pasir, Berlari
cepat mulai dari awal hingga pada saat langkah-langkah akhir, gerakan langkah
diperpanjang tanpa mengurangi kecepatan lari untuk persiapan melakukan tolakan.
Kesalahan
ketika lari awalan lompat jauh adalah sikap badan kaku, langkah kaki/footwork
yang kurang pas, tergesa[1]gesa,
lari tidak dengan kecepatan maksimal, lari belok-belok, mengubah kecepatan
lari, menjelang balok tumpuan kecepatan dikurangi, kaki/badan kurang rileks dan
seimbang, dan tidak diikuti gerak lanjut.
b) Tahap
Tolakan : Tolakan harus dilakukan tepat pada papan tolakan, Tumpuan tolakan
menggunakan kaki yang terkuat, Kedua lengan diayunkan ke depan, dan Pandangan
mengarah pada tempat pendaratan dalam tolakan.
Kesalahan, sikap badan kaku, langkah kaki/footwork yang
kurang pas, tergesa-gesa, menumpu melebihi balok tumpu, menumpu dengan dua kaki,
menumpu tidak dengan kaki yang terkuat, kaki/badan kurang rileks dan seimbang,
dan tidak diikuti gerak lanjut.
c) Tahap
sikap saat melayang di udara :
(1) Gaya
jongkok
(a)
Posisi badan jongkok agak sedikit ke depan dan pandangan ke tempat pendaratan.
(b)
Kedua lengan lurus ke depan, sejajar dengan bahu dan siku sedikit dibengkokkan.
(c)
Kedua tungkai dalam posisi menggantung, lutut ditekuk dan telapak kaki
menghadap bawah.
Kesalahan.
sikap badan kaku, langkah kaki/footwork kurang pas, tergesa-gesa, melayang
terlalu tinggi, gayanya tidak jelas, kaki/badan kurang rileks dan seimbang, dan
tidak diikuti gerak lanjut.
(2) Gaya
menggantung (hang style)
(a)
Pandangan ke arah pendaratan.
(b)
Kedua lengan mengarah ke atas.
(c)
Kedua kaki dalam sikap menggantung.
kesalahan.
sikap badan kaku, langkah kaki/footwork kurang pas, tergesa-gesa, melayang
terlalu tinggi, gayanya tidak jelas, kaki/badan kurang rileks dan seimbang, dan
tidak diikuti gerak lanjut.
(3) Gaya
berjalan di udara
(a)
Tolakan yang kuat dan dinamis setelah tolakan kaki ayun dibawa ke depan, ke
bawah, dan ke belakang.
(b) Kaki
tolak membuat gerak yang berlawanan ke depan
(c)
Langkah jalan yang khas.
(d)
Lengan kiri mengikuti irama kebalikannya dengan gerak kaki sebagai persiapan.
(e) Kaki
ayun, dibawa ke belakang, kaki ditekuk hingga hampir menyentuh pantat kemudian
berayun ke depan mendekati kaki lainnya.
(f) Kaki
bagian bawah diangkat untuk dapat mendarat secara bersama-sama.
kesalahan.
sikap badan kaku, langkah kaki/footwork kurang pas, tergesa-gesa, melayang
terlalu tinggi, gayanya tidak jelas, kaki/badan kurang rileks dan seimbang, dan
tidak diikuti gerak lanjut.
d) Tahap
Mendarat
(1)
Kedua kaki diluruskan ke depan rapat, lutut agak ditekuk, dan telapak kaki
mengarah ke pendaratan.
(2)
Posisi badan dibawa ke depan, dan pandangan ke tempat pendaratan.
(3)
Kedua lengan lurus ke depan dengan lutut agak dibengkokkan.
(4)
Kedua kaki mendarat secara bersamaan dalam posisi seimbang dan mengeper.
kesalahan.
sikap badan kaku, langkah kaki/footwork yang kurang pas, tergesa-gesa, mendarat
tidak dengan dua kaki, badan tidak terdorong ke depan setelah mendarat, setelah
mendarat kembali ke balok tumpu melewati bak pasir, kaki/badan kurang rileks
dan seimbang, dan tidak diikuti gerak lanjut.
2.
Analisis Keterampilan Gerak Lompat Tinggi
Melompat
adalah gerakan-gerakan yang sering kita lakukan setiap hari. Baik itu lompat
jauh maupun lompat tinggi untuk jarak yang sempit/rendah maupun melompat untuk
jarak yang lebar/tinggi.
a.
Mengenal aktivitas olahraga atletik lompat tinggi
Tujuan
lompat tinggi adalah melompat setinggi-tingginya dengan menggunakan cara yang
benar. Alat dan perlengkapan nomor lompat tinggi adalah lintasan awalan,
mistar, tiang lompat, dan tempat mendarat/matras/kasur tebal/spon. Lintasan
awalan lari panjangnya minimal 15 m, harus rata dan tidak licin. Mistar dapat
dibuat dari kayu, metal atau fber yang berbentuk bulat atau segitiga dan
berdiameter minimal 25 mm - 30 mm dengan permukaan datar atau rata. Kedua ujung
berguna untuk meletakkan pada tiang penopang. Panjang mistar minimal 3,64 m dan
maksimal 10 m. Beratnya minimal 2,2 kg. Kedua tiang yang digunakan untuk
penopang mistar harus kuat dan kukuh serta cukup tinggi dan dapat digunakan
untuk mistar dengan jarak 5-10 cm. Tempat mendarat berukuran 4 x 5 m dan dapat
ditutup dengan matras atau karet busa sebagai alas pendaratan.
b.
Analisa Keterampilan gerak lompat tinggi
1)
Melakukan teknik lompat tinggi
Ada
beberapa gaya lompat tinggi, yaitu gaya berguling, gaya telentang/fop, dan gaya
gunting. Ketiga gaya itu memiliki gerakan yang sama, tetapi berbeda pada saat
tubuh berada di atas mistar.
a) Tahap
Awalan (ancang-ancang) adalah lari dengan langkah ganjil 7, 9, dan 15.
Langkah-langkah itu harus aktif dan terkontrol. Tujuan awalan adalah untuk
membentuk kecepatan optimum dan menempatkan badan siap untuk bertumpu/bertolak.
Kesalahan
yang sering terjadi ketika melakukan lari awalan lompat tinggi adalah sikap
badan kaku, langkah kaki/footwork kurang pas, tergesa-gesa, lari terlalu cepat,
awalan terlalu jauh atau dekat, menumpu tidak dengan kaki terkuat, menumpu
dengan dua kaki, kaki/badan kurang rileks dan seimbang, dan tidak diikuti gerak
lanjut.
b) Tahap
Persiapan, Pada langkah-langkah terakhir titik pusat badan (centre of grafty)
direndahkan dengan pembengkokan kaki dalam-dalam langkah panjang dengan lincah
dan pasti. Kaki yang dibengkokkan pada langkah sebelum terakhir memungkinkan
gerak maju kaki tolak.
kesalahan,
sikap badan kaku, langkah kaki/footwork kurang pas, tergesa-gesa, masih bingung
menempatkan kaki ayun dan kaki tumpu, awalan terlalu jauh, menumpu tidak dengan
kaki terkuat, menumpu dengan dua kaki, kaki/badan kurang rileks dan seimbang,
dan tidak diikuti gerak lanjut.
c) Tahap
Tolakan kaki, Kaki tolak didorong kuat ke depan dengan mengajukan pinggang.
kesalahan,
sikap badan kaku, langkah kaki/footwork kurang pas, tergesa-gesa, menumpu tidak
dengan kaki terkuat, menumpu dengan dua kaki, kaki/badan kurang rileks dan
seimbang, dan tidak diikuti gerak lanjut.
d) Tahap
melayang di atas mistar. kaki depan sedikit dibengkokkan dan mulailah gerak
penutupan (draping action) dengan lengan bahu, dan kepala bersama-sama menukik
saat memutar pinggang dan kaki penolak dibuka ke belakang dan ke atas berikut
gerakan melayang di atas mistar dengan menggunakan gaya guling (straddle)
kesalahan,
sikap badan kaku, langkah kaki/footwork kurang pas, tergesa-gesa, kaki belakang
tidak segera diangkat setelah kaki depan melewati mistar, tangan menyentuh
mistar, kaki/badan kurang rileks dan seimbang, dan tidak diikuti gerak lanjut.
e) Tahap
Pendaratan, dimulai pada sisi kanan tubuh mengguling dengan bahu.
Tujuannya
adalah untuk menghindari cidera. Pendaratan dilakukan pada sisi tubuh dan
mengguling terhadap bahu.
kesalahan,
sikap badan kaku, tergesa-gesa, kaki belakang tidak diangkat tinggi sehingga
bisa menyentuh mistar, mendarat dengan tangan, dan tidak ada gerak lanjutannya.
D.
Analisis Keterampilan Gerak Lempar
1.
Analisis Keterampilan Gerak Lempar Lembing
Lempar
lembing adalah salah satu nomor lempar dalam cabang olahraga atletik. Tujuan
lempar lembing adalah mengukur hasil lemparan sejauh mungkin sesuai tatacara
tertentu.
Gerak
Lempar lembing dirinci menjadi tahap-tahap berikut ini :
a. Cara
memegang lembing
Cara memegang lembing pada pegangannya agar
dapat memegang dengan kuat dan nyaman.
b. Cara
membawa lembing
Cara membawa lembing ketika sikap siap akan
melempar lembing.
c. Lari
ancang – ancang
Dalam tahap ancang-ancang, pelempar dan
lembing dalam gerakan dipercepat/akselerasi.
d. Lima
langkah berirama
Dalam tahap gerak ‘5 langkah berirama’
pelempar dalam gerakan dipercepat lebih lanjut dan pelempar mempersiapkan tahap
pelepasan lembing.
e.
Melepas lemparan ( adalah bagian dari 5 langkah berirama )
Dalam tahap pelepasan lembing dihasilkan
kecepatan tambahan dan ditransfer kepada lembing sebelum dilepaskan.
f.
Pemulihan (recovery)
Dalam tahap pemulihan, pelempar menahan dan
menghindari berbuat kesalahan.
2.
Analisis Keterampilan Gerak Lempar Cakram
Lempar
cakram adalah salah satu cabang olahraga atletik. Tujuan lempar cakram adalah
mengukur hasil lemparan sejauh mungkin sesuai tatacara tertentu.
Secara
umum gerakan lempar cakram terbagi dalam lima tahap :
a.
Analisis Cara Memegang Cakram, Cakram dipegang dengan empat jari terbuka,
ruas-ruas ujung jari menekuk menutupi pinggiran cakram, sedangkan ibu jari
letaknya bebas pada cakram. atau Cakram dipegang dengan empat jari, jari
telunjuk dan tengah dirapatkan, ruas-ruas ujung jari menekuk pinggiran cakram,
sedang ibu jari letaknya bebas pada cakram.
Tujuan :
Memegang cakram kokoh-kuat untuk gerak percepatan dan menanamkan gerak rotasi
yang benar pada saat cakram dilepaskan.
Kesalahan
yang sering terjadi ketika memegang cakram adalah tidak memegang dengan cara
yang baik dan nyaman, pegangan kurang kuat, dan tidak diikuti gerak lanjut.
b.
Analisis Sikap Awalan
1) Phase
Ayunan, gerakan dimulai dan si pelempar bergerak masuk ke posisi untuk memutar.
Tujuan :
Untuk mempersiapkan gerakan putar dengan memutar dan untuk memberi pra-tegangan
pada badan, bahu dan lengan.
Kesalahan
yang sering terjadi ketika melakukan ayunan cakram adalah tidak mengayun dengan
cara yang benar dan baik, pegangan kurang kuat, dan tidak diikuti gerak lanjut.
2) Phase
Memutar, Dalam tahap memutar, gerakan-gerakan dipercepat dan badan bagian bawah
berputar mendahului bagian atas badan, menghasilkan pra-tegangan.
Tujuan:
Untuk mempercepat gerakan pelempar dan cakram dan untuk mempersiapkan untuk
bagian yang tanpa pendukung.
Kesalahan
yang sering terjadi ketika melakukan phase memutar cakram adalah tidak memutar
dengan cara yang benar dan baik, pegangan kurang kuat, dan tidak diikuti gerak
lanjut.
c.
Analisis Gerakan Lempar
Dalam tahap
melepas cakram diperoleh tambahan kecepatan dan yang dipindahkan ke cakram
sebelum dilepaskan.
Tujuan:
Untuk memelihara momentum dan memulai gerak percepatan akhir cakram.
d.
Analisis Sikap Akhir
Dalam
tahap pemulihan, si pelempar menahan dan menghindari perbuatan pelanggaran.
Tujuan:
Untuk menyeimbangkan pelempar dan mencegah perbuatan kesalahan.
Kesalahan
yang sering terjadi ketika melakukan phase pemulihan lempar cakram adalah tidak
memutar dengan cara yang benar dan baik, pegangan kurang kuat, tidak bisa
menjaga keseimbangan, dan tidak diikuti gerak lanjut. Bayangkan dan lakukanlah
keterampilan yang sesuai dengan tujuan gerak dari phase pemulihan lempar cakram
tersebut.
3.
Analisis Keterampilan Gerak Tolak Peluru
a.
Mengenal aktivitas olahraga atletik tolak peluru
- Peluru
dipegang dengan satu tangan dan dipindahkan ke tangan yang lain.
- Peluru
dipegang dengan tangan kanan dan diletakkan di bahu dengan cara yang benar.
- Peluru
dipegang oleh tangan dengan sikap berdiri agak membungkuk, kemudian kedua
tangan yang memegang peluru diayunkan ke arah belakang dan peluru
digelindingkan ke depan.
Kesalahan
yang sering terjadi ketika pengenalan tolak peluru adalah sikap badan kaku,
langkah kaki/footwork kurang pas, memegang peluru kurang hati-hati, masih ada gerakan
melempar peluru, tergesa-gesa, kaki/badan kurang rileks dan seimbang, dan tidak
diikuti gerak lanjut.
Cara
memegang peluru
Peluru
diletakkan pada ujung telapak tangan. Jari-jari tangan terbuka menutupi peluru,
ibujari tangan menjaga peluru agar tidak tergelincir ke dalam, dan kelingking
menjaga peluru agar tidak tergelincir keluar.
Kesalahan
yang sering terjadi ketika memegang peluru adalah sikap badan kaku, langkah
kaki/footwork kurang pas, memegang peluru kurang hati-hati, masih ada gerakan
melempar peluru, tergesa-gesa, kaki/badan kurang rileks dan seimbang, dan tidak
diikuti gerak lanjut.
Cara
menempatkan peluru pada bahu
Sebuah
peluru yang sudah dipegang ditempatkan di antara tulang selangka dengan rahang
bagian bawah. Peluru bagian atas sedikit menempel tulang rahang bawah.
b.
Analisa Keterampilan gerak tolak peluru gaya menyamping
Pada
dasarnya ada dua gaya tolak peluru yang dikategorikan keterampilan gerak dalam
tolak peluru, yaitu gaya menyamping dan membelakangi/gaya O’Brian. Tujuan tolak
peluru adalah menolakkan peluru sejauh-jauhnya ke depan dengan menggunakan satu
tangan.
c.
Analisa Keterampilan gerak tolak peluru gaya membelakangi/gaya O’Brian
awalan
dengan membelakangi arah tolakan, kemudian membungkukkan badan ke depan dan
bertumpu pada kaki kanan dan lutut ditekuk, kaki kiri diangkat lurus menuju
arah tolakan.
Kesalahan
yang sering terjadi ketika melakukan tolak peluru gaya membelakangi adalah
sikap badan kaku, footwork lambat, tergesa-gesa, peluru tidak pada pangkal
bahu, ada gerakan melempar peluru, dan tidak ada gerak lanjutannya.
KISI KISI SOAL KELAS 11 SEMETER 2 TAHUN 2025
KISI KISI SOAL KELAS 11 SEMETER 2 TAHUN 2025 1. G aya hidup yang memperhatikan segala aspek kondisi kesehatan. Mulai dari aspek...
-
SOAL AKM PENJAS SMK KELAS 10 SEMESTER 1 1. Sepak bola merupakan permainan yang berasal dari negara inggris, pada tanggal 26 oktober 1836 ...
-
KISI KISI PENJAS SMK KELAS 10 SEMESTER 1 1. Sepak bola merupakan permainan yang berasal dari negara inggris, pada tanggal 26 okto...
-
ISTILAH-ISTILAH PEMBELAJARAN PENJAS KELAS 11 SMA/SMK/MA aktivitas ritmik rangkaian gerak manusia yang dilakukan dalam ikatan pola irama,...